Cute Onion Club - Onion Head

Sudah Shalat kah ANDA ?

Protected by Copyscape Duplicate Content Detection Software
Selamat datang di Anggara T Nugraha Blog, semoga bermanfaat, dan maaf bila ada kesalahan maupunn kemiripan.

EGTS

2011 ELEKTRO GOES TO SCHOOL

About Me

My pictures

Logo HME

LOGO HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO

My LOGO

My planning in future when I after success

LIFE OF ENGINEERS

Ini adalah potret animasi kehidupan sehari hari dari mahasiswa teknik

about me

my picture

Selasa, 29 November 2011

materi dan tugas besar gamtek buat sahabat elektro

Buat teman teman yang belum dapat materi sekaligus tugas besar gamtek silahkan dapat di unduh pada link ini

http://www.4shared.com/document/WccEktlK/Instalasi_Listrik_dlm_GD.html

salam kompak selalu :D

bagi peminat robotika, Robotika Indonesia, Tarik Minat Dunia Pendidikan Lewat Kontes Robot

Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata "robot"? Mesin dengan bentuk menyerupai manusia seperti Robocop, android dalam film The Terminator, atau mungkin mesin seperti yang ada di film Daryl, atau Bicentennial Man?

Meski banyak orang membayangkan robot sebagai mesin dengan rupa seperti manusia, pada kenyataannya banyak sekali robot berpenampilan “datar” dan kaku—sama sekali tak mirip manusia. Mereka umumnya dibuat untuk menjalankan tugas-tugas berisiko tinggi yang tak mungkin dilakukan oleh manusia. Misalnya untuk memelajari dan menjelajah Mars, mengangkat objek-objek berat, atau mengerjakan tugas-tugas pemasangan barang yang menuntut presisi tinggi di pabrik perakitan hardware.

Robot banyak digunakan untuk keperluan di bidang manufaktur, militer, transportasi, kesehatan, dan eksplorasi luar angkasa. Tak mengherankan, mereka tak kenal lelah dan telah diprogram sedemikian rupa agar tidak melakukan kesalahan saat mengerjakan tugas-tugas rumit dan berulang.

Untuk bidang robotika, salah satu negara yang bisa dijadikan kiblat adalah Jepang. Di sana, robot bahkan telah menggantikan fungsi asisten rumah tangga. Dibandingkan dengan Jepang atau negara-negara maju lainnya, dunia robotika Tanah Air memang masih terbatas, meski sudah dimulai sejak sekitar tahun 1985-an. Hal tersebut diakui oleh Wahidin Wahab, Presiden Robotic Organizing Committee Indonesia (ROCI).

Di sini, penggunaan robot memang masih terbatas di bidang industri, yakni dalam sistem produksinya. “Di luar itu, pemanfaatan robot masih sebatas hobi dan kegiatan ekstrakurikuler saja,” ujar Wahidin.

Kontes Robot dan Perhatian Sekolah

Wahidin bercerita, sejak tahun 1999, Direktorat Pendidikan Tinggi - Departemen Pendidikan Nasional (Dikti-Depdiknas), atas prakarsa Prof. Soemantri Brojonegoro, telah mensponsori ajang lomba robot nasional yang diberi nama Kontes Robot Indonesia (KRI). Kini, beberapa kontes robot sudah dilaksanakan secara teratur setahun sekali. Contohnya KRI dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) yang diadakan oleh Dikti-Depdiknas untuk mahasiswa, Imagine 08 yang dilaksanakan untuk siswa SD, SMP dan SMU oleh Klub Robotic bekerja sama dengan Fischer Technik Indonesia; Indonesia Robot Olympiad (IRO) yang diadakan oleh ROCI untuk tingkatan SD, SMP, SMU, hingga mahasiswa dan umum (perusahaan); serta Indonesia ICT award 2008 yang disponsori oleh Depkominfo.

Secara umum, kontes robot telah berhasil menarik minat mahasiswa untuk menekuni ilmu pengetahuan dan menerapkan teknologi dalam robot yang mereka rancang dan buat untuk kontes. Bahkan kini beberapa universitas dan politeknik terkemuka telah mulai melakukan penelitian mendalam di bidang aplikasi robotika.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) adalah salah satu universitas yang terkenal dengan bidang robotikanya. Son Kuswadi, Kepala Intelligent Control and Robotics Lab, ITS, menyampaikan, saat ini, labnya tengah mengembangkan robot berbasis sistem biologi, robot yang dikembangkan dengan meniru mekanisme dan kendali makhluk hidup, untuk keperluan pencarian korban tsunami dan gempa.

Produk lain yang mereka kembangkan adalah robot berkaki lima yang punya kemampuan seperti bintang laut, bisa bergerak fleksibel di celah-celah sempit dan mampu menghadapi beragam halangan. Robot ini mereka kembangkan dengan sistem kendali berbasis sifat. Kecerdasannya dibangun berdasarkan kecerdasan-kecerdasan dasar yang dimiliki oleh makhluk hidup yang ditirunya.

Son mengaku, ITS cukup sering mengajak murid sekolah-sekolah di Surabaya untuk mengikuti workshop merakit robot sederhana. Hal itu tak sulit untuk dilakukan karena kini sudah ada banyak kit yang ditawarkan untuk memudahkan perakitan robot. Jadi para pemula tak perlu lagi membangun robot dari nol. Menurutnya, ini dapat menarik minat generasi muda yang potensial untuk mengembangkan robot.

Tak hanya lewat kontes, roadshow dan seminar tentang robotika pun kerap diadakan untuk memperkenalkan dunia robotika pada masyarakat. Selain menambah ilmu peserta, kegiatan-kegiatan itu juga bisa menjadi obat untuk mengatasi kejenuhan belajar siswa di sekolah.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, perhatian terhadap dunia robotika kian meningkat. Beberapa sekolah telah memasukkan pelatihan robotika dalam kegiatan ekstrakurikuler mereka. Di antaranya BPK Penabur, SD Sekolah Alam, Sekolah Ricci, SMP-SMU Petra di Surabaya, dan Sekolah Pelita Harapan.

Masih Banyak Kendala

Meski mulai banyak peminatnya, masih banyak kendala yang dihadapi oleh dunia robotika Tanah Air.

“Kendalanya dari segi waktu, biaya, dan guru”, ujar Wahidin. Dari segi waktu, ia mengungkapkan, sebagian besar sekolah merasa sudah membebani murid-muridnya dengan kurikulum yang begitu padat. Menambah materi tentang robotika sama artinya dengan menambah waktu belajar-mengajar murid dan guru. Dari segi biaya, hampir semua sekolah belum menyediakan bujet untuk kegiatan eskul robotika, apalagi harga kit robot cukup mahal. Dan ketiga, guru umumnya enggan ketambahan beban mengajar. Mereka merasa telah melaksanakan kewajibannya dengan memenuhi jam kerjanya. Lagipula, gaji mereka tak bertambah meski kegiatan mengajar mereka bertambah.

Kendala biaya juga diakui oleh Son. Komponen-komponen robot, apalagi jika baru, mahal harganya. Menurutnya, satu motor DC lengkap dengan sistem kendalinya bisa berharga Rp5 juta, padahal untuk membangun satu robot bisa dibutuhkan 10 motor, belum termasuk komponen yang lain. Kalau mau lebih ringan, komponen-komponen seken bisa dilirik.

Selain itu, Son juga menilai kemampuan perguruan tinggi dalam negeri belum merata—ada yang sudah maju dan berkali-kali jadi juara kontes robot, namun banyak juga belum mampu mengendalikan gerakan motor. Kendati demikian, menurutnya pengadaan kontes-kontes robot dapat meminimalkan masalah tersebut.

Masa Depan Robotika Indonesia

Wahidin Wahab dan Son Kuswadi sama-sama memimpikan masa depan dunia robotika Tanah Air yang cerah.

“Saya tidak bermimpi anak-anak Indonesia kelak bisa membuat robot tercanggih di dunia, namun saya berharap suatu hari nanti mereka akan muncul sebagai ahli-ahli teknologi yang bisa berkarya dan menghasilkan produk-produk inovatif dengan memanfaatkan teknologi robotika”, ucap Wahidin. “Dengan begitu, akhirnya negara kita dapat berubah, dari negara agraris menjadi negara yang berbasis industri dan teknologi tinggi.”

Jika itu dapat tercapai, Wahidin percaya Indonesia tak harus mengalami krisis terus menerus dan tak perlu lagi mempersoalkan subsidi bahan bakar atau urusan ekonomi sejenisnya.

“Saya berharap agar 'demam' robotika di Tanah Air itu terus dibangkitkan, demi tersedianya SDM tangguh di Tanah Air dalam membangun bangsa”, begitu harapan Son. Menurutnya, meski masih banyak pengangguran di dalam negeri, masyarakat tak perlu takut untuk mengembangkan robot. Robot dapat dianalogikan seperti komputer. Dulu, banyak orang mengkhawatirkan komputer akan mengambil peran sekretaris. Ternyata kini, komputer justru menjadi senjata andalan sekretaris dalam bekerja. Pun robot akan membantu meringankan tugas manusia.

“Dengan menggembleng orang menjadi mampu berkreasi di bidang robotika, kita akan menghasilkan orang-orang yang siap berkarya di bidang apapun, nantinya”, tambah Son.
Robotika Bukan Sekadar Urusan Teknis
“Untuk terjun ke bidang robotika, seseorang harus siap untuk mempelajari berbagai aspek—bukan hanya aspek teknis dan pengetahuan tentang komponen-komponen elektronika, tapi juga sosial”, Son menyampaikan.

Saat ini, banyak penelitian dilakukan untuk menemukan cara bagaimana agar robot-robot dapat saling berkomunikasi dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang besar. Misalnya untuk menangani masalah reruntuhan bangunan akibat gempa, robot dapat digunakan untuk menemukan korban. Akan lebih mudah jika robot memiliki kemampuan komunikasi. Jadi, dia dapat memanggil rekan-rekannya untuk membantunya menyelamatkan korban.

“Tentu saja, kemampuan-kemampuan teknis dan sosial tak harus dikuasai oleh satu orang”, ujarnya lagi. Intinya, kolaborasi menjadi kunci untuk sukses membuat robot. Untuk mengembangkan robot yang hebat, yang dibutuhkan adalah teamwork yang kuat.

Senin, 28 November 2011

tugas simbol gamtek



Sabtu, 26 November 2011

Dampak Twitter untuk Picu Interaksi di Dunia Nyata

Dampak Twitter - Kemajuan teknologi sering dituding menjadi penyebab dehumanisasi, atau menjadikan manusia kehilangan sisi manusiawi, terutama sebagai makhluk sosial. Dengan jejaring sosial misalnya, interaksi langsung yang menjadi dasar dari sisi sosial manusia, misalnya tatap mata atau sentuhan, menjadi berkurang.


Dampak Twitter

Dampak Twitter


Dampak Twitter - Tapi pernyataan berbeda diungkapkan pendiri Twitter, Jack Dorsey. Menurut Dorsey, jika teknologi diperlakukan sebagaimana mestinya, maka teknologi akan menjadikan manusia lebih memahami sisi kemanusiaannya, dan bukan malah mengurangi.

"Saya sangat yakin, semakin kita memahami teknologi kita akan semakin memiliki empati," kata Dorsey saat berbicara dalam sebuah konferensi di San Francisco, kemarin.


Dorsey kemudian mencontohkan, dengan melihat lini masa di Twitter, kita bisa mengetahui kebiasaan yang dilakukan kontak kita di Twitter, dari hari ke hari. "Kita bisa menghindari konflik karena kita harus memahami dari mana orang lain berasal," ucap Dorsey yang juga pendiri epayment Square
Dampak Twitter.

Dampak Twitter
- Dorsey mengakui, berkembangnya teknologi internet menjadikan orang lebih sering terpaku ke layar, baik itu ponsel, tablet, atau PC. Namun, bukan itu tujuan Dorsey membuat Twitter atau Square. Twitter atau Square dianggap Dorsey berhasil jika bisa mendorong interaksi manusia secara nyata, di dunia nyata.


Dampak Twitter

"Keduanya hebat untuk mendorong lebih seringnya interaksi tatap muka manusia. Saya percaya kalau informasi ini dan alat-alat ini menolong kita untuk menjadi lebih baik," tutur Dorsey.

"Tapi kita harus yakin sebagai pembuatnya bahwa alat ini tidak begitu kuat (pengaruhnya), tapi ini bernilai, dan ini tidak bisa mengalihkan perhatian kita. Jadi bukan menjadikan teknologi lebih utama, tapi manusia lebih utama, dan yang lebih penting adalah menjadikan manusia yang menggunakan teknologi menjadi utama," jelas Dorsey.


Dampak Twitter
- Tak hanya itu, dalam kesempatan ini Dorsey juga memberikan saran kepada para wirausaha di bidang teknologi untuk tetap fokus. "Simplifikasi itu nomor satu. Bekerja keras untuk menjadikan sesuatu menjadi bernilai memang hal tersulit yang harus dilakukan," ucap Dorsey.

"Tapi menjadikan sesuatu itu menyenangkan juga penting. Kita berada di industri yang sangat serius, dan ini juga merupakan saat yang serius. Kita harus ingat untuk menyempatkan diri bersantai," ujar Dorsey.

Kamis, 24 November 2011

Robot Anjing Pemandu dengan Teknologi Kinect bisa Membantu Tunanetra buatan NSK

NSK sebuah perusahaan Jepang telah menunjukkan prototipe  anjing pemandu robot yang berfungsi yang suatu hari nanti akan bisa digunakan untuk membantu orang tunanetra. Robot yang sama ini sebelumnya telah ditampilkan dalam lingkungan laboratorium. Praktisnya robot ini akan menjadi pengganti untuk anjing pemandu  yang membutuhkan pelatihan yang panjang, lama dan mahal yang bisa berbulan-bulan.

Jelas, anjing nyata memiliki manfaat besar: karena datang dengan  kecerdasan yang memungkinkan mereka untuk bergerak, dan bereaksi terhadap situasi yang bukan “bagian dari program”. NSK berpikir bahwa robot kemungkinan  layak diimplementasikan dan hasilnya adalah sangat menarik.
Dalam menangani masalah  mobilitas, NSK menggunakan Kinect, sensor gerak Microsoft untuk mendeteksi dan menganalisa rintangan sulit seperti tangga. Kemudian ada masalah kesadaran kinestetik di mana robot harus merasakan apa yang ada di sekitar kakinya. Untuk hal itu, NSK menggunakan sensor proximity yang mungkin tidak begitu berbeda dari yang kita miliki di smartphone.
Hasil akhirnya adalah sebuah robot berkaki empat yang dapat menaiki tangga, meskipun perlahan-lahan. Robot menyediakan alat untuk bantuan untuk manusia pemiliknya, dan seperitnya memberikan pegangan yang kuat juga. Pada saat ini, NSK telah bekerja pada faktor-faktor utama yang penting seperti kemampuan gerak, kesadaran akan lingkungan sekitarnya.

Rabu, 23 November 2011

Hati - hati terhadap makanan yang kita konsumsi

Diambil dari salah satu post di group PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia)
Info kesehatan langsung dari RS.Prof Kandow Malalayang :
Ada seorang wanita meninggal mendadak dengan lima panca indera keluar darah, setelah diselidiki ternyata wanita ini meninggal bukan karena bunuh diri atau dibunuh, melainkan karena ketidaktahuan tentang racun akibat makanan. Wanita ini ada kebiasaan minum Vit C tiap hari. Ini tidak masalah. Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan udang. Sebenarnya cuma makan udang saja juga tidak masalah, karena orang rumahnya juga banyak makan udang malam itu dan tak ada yang meninggal.. Tetapi, karena udang mengandung Arsenic Pentoxide (As2O5), dan berhubung habis makan udang wanita itu minum Vit C, terjadilah reaksi kimia di dalam perut yang membuat As2O5 berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yang sangat beracun. Ini mengakibatkan hati, jantung, ginjal, pembuluh darah rusak, usus keluar darah, pembuluh darah melebar hingga wanita itu meninggal mengenaskan dengan kelima panca indera keluar darah. Jadi hati-hati, habis banyak makan udang, kerang, kepiting, jangan minum Vit C pada saat yang bersamaan. Forward lah jika anda merasa ini penting.Sedikit tambahan jd bagi yg suka seafood jgn sekali" makan seafood + minum es jeruk. Kasih tau ke semua teman atau keluarga. Mari berbagi kepedulian sesama.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More